BAUBAU - Seorang Aktivis Kota Baubau, La Ode Saliadi menyayangkan pihak yang telah memberitakan dirinya pada salah satu Media dengan judul "Oknum PNS Diduga Keras Lakukan Tindak Pidana Korupsi Pelantikan ASN Lingkup Kota Bau Bau Tahun 2021-2022" Pada 30 Agustus 2024.
Saliadin mengatakan jika dirinya tidak pernah diwawancara sama oknum wartawan yang dimaksud, lanjutnya tiba-tiba ada berita tentang dirinya yang menjadi narasumber.
"saya tidak pernah diwawancara sama wartawan itu, saya juga tidak tahu dan tidak lihat wartawan itu tiba-tiba dicatut kan nama saya sebagai narasumber, " terangnya.
Saliadin melanjutkan jika hal ini sangat merugikan dirinya tanpa ada konfirmasi terdahulu agar pemberitaan tetap berimbang.
"tiba-tiba ada berita itu tanpa ada wawancara secara langsung, saya kira abang yang terbitkan karenakan hanya abang yang datang wawancara disaya ternyata bukan, "ujarnya, Senin (02/09/2024).
Soal Penggelapan Pajak yang dimaksud, kata Sadli sudah berdiskusi dengan pihak pajak.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Surya Tjandra
|
"Kemarin it kmi komunikasi sma dirjen pajak tpi kata dirjen pajak nanti mereka telusuri dulu, apakah ada tunggakan atau tdak, Karena ada pajak daerah dan pajak nasional, "
Saliadi berharap jika ada Oknum wartawan yang membuat berita seharusnya ada konfirmasi agar pemberitaan berimbang.
"harusnya konfirmasi kepada saya (narasumber) dan pihak terkait agar pemberitaan berimbang jangan tiba-tiba keluarkan berita yang tidak benar, " jelasnya.
Sementara dari selebaran yang ada, pihak percetakan yang dimaksud oleh saliadi atas tuduhan dugaan penggelapan dana pajak mengatakan jika apa yang dituduhkan itu tidaklah benar.
"itu disebarkan juga diselebaran. kami bayar pajak kok, intinya kami taat pajak. silahkan cek di perpajakan kalau apa yang saya sampaikan ini tidak benar, "ungkapnya sambil memperlihatkan bukti pembayaran pajak.
Lanjut WMT, lebih-lebih judul berita yang ditayangkan sebelumnya sangatlah jauh dengan isi berita.
"ditambah lagi soal dia (Saliadi) tidak pernah diwawancara oleh wartawan yang terbitkan beritanya di media tersebut, ini fitnah yang kejam dan mencemarkan nama baik pemilik tempat usaha karena sampai disebut-sebut dengan nama percetakan, "ujarnya.